Kimia Kelas 11
Fokus Pembelajaran Kimia Kelas 11
Energi Kimia dan Thermokimia
Mengembangkan pemahaman tentang hubungan kuantitatif antara perubahan fisik dan peruban kimia dengan energi.
Siswa mempelajari reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan perubahan energi yang terjadi. Siswa belajar mengenali makna kalor reaksi, entalpi, dan persamaan termokimia. Dengan melakukan eksperimen sederhana, siswa menentukan tahap-tahap yang diperlukan untuk mengukur kalor reaksi secara kalorimetri. Siswa belajar membedakan berbagai macam entalpi reaksi, dan menggunakannya untuk menentukan entalpi suatu reaksi berdasarkan hukum Hess. Siswa menentukan ikatan yang terbentuk dan yang terputus dalam suatu reaksi, dan menggunakan data energi ikatan untuk menghitung entalpi reaksi. Dengan menggunakan persamaan termokimia, siswa belajar menghitung dan menganalisis kalor reaksi dan entalpi reaksi berdasarkan data percobaan.
Kinetika Kimia dan Kesetimbangan Kimia
Mengembangkan kemampuan untuk menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data eksperimen, dan menentukan konversi reaktan menjadi produk berdasarkan kesetimbangan kimia.
Siswa mempelajari cara menyatakan laju reaksi dan menjelaskan bagaimana konsentrasi dan temperatur mempengaruhi laju reaksi. Siswa melakukan percobaan kinetika sederhana, dan menganalisis data eksperimen untuk menentuan hukum laju reaksi dan menentukan orde reaksi dari suatu reaksi. Siswa mengenali tetapan kesetimbangan yang berkaitan dengan suatu reaksi dan menuliskan persamaan tetapan kesetimbangan untuk berbagai reaksi dalam larutan, reaksi fasa gas, dan reaksi heterogen. Siswa menghitung tetapan kesetimbangan suatu reaksi berdasarkan data eksperimen, atau dengan menggunakan nilai tetapan kesetimbangan untuk menghitung jumlah produk yang terbentuk dalam suatu reaksi. Siswa menganalisis pengaruh perubahan jumlah zat, tekanaan dan temperatur pada kesetimbangan kimia menggunakan azas Le Chatelier. Siswa mencari contoh-contoh sistem kesetimbangan kimia dan penerapan azas Le Chatelier dalam kehidupan sehari-hari dan di industri kimia.
Larutan dan Sifat Koligatif
Mengembangkan pemahaman tentang pelarutan dan kesetimbangan zat nonelektrolit, elektrolit, asam dan basa dalam air, serta sifat koligatif larutan.
Dengan percobaan sederhana, siswa mengenali dan belajar membedakan larutan nonelektrolit dan larutan elektrolit. Siswa mempelajari konsep konsentrasi zat terlarut dalam satuan molar, molal, persen massa, persen volume, dan fraksi mol. Siswa mempelajari makna sifat koligatif larutan dan belajar mengaitkannya dengan konsentrasi zat terlarut. Siswa belajar menerapkan sifat koligatif untuk menentukan massa molar suatu senyawa melalui pengukuran titik didih, titik beku atau tekanan osmosis. Siswa mempelajari larutan asam-basa berdasarkan teori Bronsted-Lowry dan menggunakannya untuk menuliskan reaksi asam-basa dalam pelarut air. Dengan menerapkan konsep kesetimbangan, siswa mempelajari nilai \(\ce{Ka}\) atau \(\ce{Kb}\) dan belajar menuliskan reaksi kesetimbangan asam atau basa dalam air, serta menghitung persen ionisasi dan pH larutan asam atau basa tersebut. Siswa mempelajari adanya garam yang bersifat netral, asam atau basa di dalam air berdasarkan reaksi kesetimbangan yang terjadi dan memberikan penjelasan terhadap sifat tersebut. Diberikan campuran asam dan basa dalam larutan, siswa menganalisis perubahan larutan hasil reaksi yang bersifat asam, basa, netral atau buffer, serta menghitung pH campuran tersebut. Siswa menerapkan pemahaman semua konsep asam-basa untuk mengolah data titrasi sehingga dapat menentukan konsentrasi larutan yang tidak diketahui dan menghitung nilai \(\ce{Ka}\) atau \(\ce{Kb}\) dari \(\ce{pH}\) titik ekivalen. Siswa mempelajari sifat kelarutan garam dalam air, ada yang mudah dan ada yang sukar larut. Siswa menuliskan dan menganalisis reaksi kesetimbangan pelarutan garam, menghitung nilai kelarutan dari data Ksp atau sebaliknya.
Sasaran Kompetensi yang Diharapkan
- Siswa akan mampu menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dan memiliki kegemaran terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Siswa juga mampu menunjukkan kemampuan kerjasama (gotong royong), kreatif, adaptif, produktif, dan inovatif dalam memecahkan masalah yang bermanfaat bagi dirinya dan lingkungan.
- Siswa memiliki pemahaman dan kepedulian serta kesadaran dalam melestarikan lingkungan alam dan sosial.
- Siswa memiliki pemahaman, kebiasaan, dan keteladan dalam menjaga pola hidup bersih dan sehat.
- Siswa memiki kesadaran terhadap potensi dirinya, sadar bahwa dirinya tangguh menghadapi tantangan hidup, dan dapat bekerja secara produktif dan bermanfaat, serta berkontribusi pada lingkungan.