Geografi merupakan program pendidikan, sekaligus bagian dari disiplin keilmuan terus berkembang dari waktu ke waktu dan mengalami perluasan makna ke arah yang lebih praktis. Muatan Geografi secara filosofis menekankan fokus kajiannya pada aspek hubungan spasial (keruangan) gejala/ fenomena geosfer di muka bumi, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir spasial (spatial thinking), menumbuhkan kepekaan terhadap pola dan perubahan fenomena geosfer yang ada dan terjadi, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kerjasama di dalam maupun antar wilayah di dunia. Aplikasi dari konsep spasial inilah yang membuat kemampuan berpikir spasial sebagai konsep yang mencirikan model berpikir Geografis sebagai kerangka untuk memahami, menata, dan memecahkan masalah. Cara pandang geografi terhadap dinamika lingkungan fisik maupun sosial dapat dilihat dari aspek interaksi dan interdependensi yang bersifat keruangan, baik antar tempat/lokasi maupun antar skala. Itulah sebabnya keberadaan Geografi makin dibutuhkan oleh masyarakat karena dalam ranah praksis memiliki peran yang semakin besar bagi pembangunan bangsa dan negara.
Konteks pembelajaran Geografi kontemporer sekarang ini juga berubah dengan cepat. Untuk belajar sesuatu, orang tidak lagi menggantungkan semata-mata pada dunia kelas/sekolah/kampus dalam arti fisik. Produk Teknologi Pembelajaran dalam bentuk media dan sumber-sumber pembelajaran virtual (maya) merupakan alternatif sumber informasi pembelajaran bagi siapa saja yang menghendakinya. Aktivitas peserta didik dapat dilakukan melalui implementasi pendekatan Pembelajaran Berbasis Spasial, Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam bentuk projek sebagai upaya untuk menemutunjukkan dan mengidentifikasi serta melakukan interpretasi terhadap objek Geografi yang dipelajari. Pembelajaran Geografi juga harus menyesuaikan dengan dinamika yang mengarah pada: (1) Penguatan literasi, numerasi, dan pendidikan karakter sesuai Peraturan Presiden nomor: 87 Tahun 2017, (2) Konsensus nasional kehidupan berbangsa dan bernegara Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, (3) Pembaruan Peta Indonesia yang mulai diterbitkannya peta baru NKRI pada 14 Juli 2017, (4) Pendekatan saintifik mencakup 5M: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan, (5) Paradigma Pembelajaran Abad-21 yang mencakup 4C’s: Critical Thinking and Problem Solving, Creativity and Innovation, Communication, and Collaboration (6) Pembelajaran yang mendidik dan mencerdaskan dengan mengaktualisasi keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills), serta (7) perbaikan suasana pembelajaran geografi yang menyenangkan untuk menghasilkan karya-karya kreatif, inovatif, dan solutif.
Dengan pemahaman yang komprehensif dan utuh melalui kemampuan berpikir spasial (spatial thinking) yang kuat, diharapkan Geografi dapat turut memberikan kontribusi terbaiknya terhadap pencapaian kompetensi yang diharapkan, sekaligus turut mengantarkan peserta didik sebagai anak-anak bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat di mata bangsanya maupun di mata internasional.
Fokus Pembelajaran
Geografi, untuk peserta didik dengan peminatan Ilmu-ilmu Sosial (IIS) bahan kajiannya tentang hubungan keruangan mengenai fenomena geosfer di muka bumi. Ruang lingkup Geografi mencakup: Dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan dan pengaruhnya terhadap regionalisasi; Konsep, prinsip, pendekatan, objek, ruang lingkup dan hakikat geografi sebagai bidang kajian dan sain; Dinamika litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer dan pengaruhnya terhadap kehidupan; Dinamika pembangunan berbasis kependudukan dan lingkungan untuk pertumbuhan dan pengembangan wilayah berkelanjutan; Potensi, persebaran, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, degradasi lingkungan dan pemecahannya, serta konservasi tanah serta air; Penduduk, dinamika, persebaran dan permasalahannya sebagai sumberdaya manusia dan ketenagakerjaan; Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis sebagai alat dan kelengkapan studi dan penelitian geografi; Dinamika interaksi antar wilayah, pengembangan jejaring transportasi, pengembangan wilayah untuk kesejahteraan; Dinamika jejaring kerjasama negara maju dan berkembang untuk pengembangan kepentingan nasional. Geografi bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir spasial, menumbuhkan kepekaan terhadap pola dan perubahan fenomena geosfer, yang ada dan terjadi, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kerjasama internasional antar negara di dunia.
Fokus Pembelajaran Geografi Kelas 10 meliputi Dinamika Planet Bumi sebagai Ruang Kehidupan dan Pengaruhnya terhadap Regionalisasi. Konsep, Prinsip, Pendekatan, Objek, Ruang Lingkup, dan Hakikat Geografi sebagai Kajian dan Ilmu. Dinamika Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer, Biosfer, dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan.
Fokus Pembelajaran Geografi Kelas 11 meliputi Potensi, Persebaran, dan Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) secara Berkelanjutan untuk Kemakmuran. Penduduk, Dinamika, Persebaran, dan Permasalahannya sebagai Sumberdaya Manusia dan Ketenagakerjaan.
Fokus Pembelajaran Geografi Kelas 12 meliputi Pengindraan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Interaksi Antar Wilayah, Pengembangan Jejaring Transportasi, dan Pengembangan Wilayah. Kerjasama Antara Negara Maju dan Negara Berkembang untuk Pengembangan Kepentingan Nasional.