Geografi Indonesia merupakan program pendidikan sekaligus bagian dari disiplin keilmuan, sebagai muatan wajib bagi semua peserta didik. Secara filosofis Geografi Indonesia menekankan kajiannya pada fenomena geosfer secara keruangan di Indonesia, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir spasial (spatial thinking), menumbuhkan kepekaan terhadap pola dan perubahan fenomena geosfer, serta menumbuhkan kesadaran pentingnya kerjasama internal dalam satu wilayah maupun antarwilayah di Indonesia. Peta sebagai representasi gambaran fenomena geosfer dengan segala kompleksitasnya menjadi alat bantu dalam kajian geografi Indonesia. Geografi Indonesia tidak hanya mengkaji peta-peta konvensional dalam menjelaskan suatu fenomena, tetapi senantiasa menyesuaikan perkembangan peta- peta yang mutakhir dengan memanfaatkan teknologi geospasial. Aplikasi konsep spasial inilah yang membuat kemampuan berpikir spasial menjadi ciri utama berpikir geografis dalam memahami, menata, dan memecahkan masalah. Cara pandang geografi terhadap dinamika geosfer di Indonesia dapat dilihat dari aspek interaksi dan interdependensi yang bersifat keruangan. Oleh karena itu keberadaan Geografi Indonesia diperlukan masyarakat dalam ranah praksis untuk pembangunan bangsa dan negara.
Konteks pembelajaran Geografi Indonesia kontemporer dewasa ini juga berkembang cepat. Untuk belajar sesuatu fenomena, seseorang tidak lagi menggantungkan semata-mata pada dunia kelas secara nyata, namun, produk teknologi pembelajaran dalam bentuk media dan sumber-sumber pembelajaran yang bersifat virtual dapat menjadi alternatif sumber belajar bagi siapa saja di mana saja yang menghendakinya. Aktivitas belajar dapat berkembang melalui upaya menemutunjukkan objek Geografi Indonesia yang dipelajari pada peta, mempraktikkan interpretasi objek yang dipelajari melalui Pembelajaran Berbasis Spasial, Problem Based Learning, dan Project Based Learning dalam wujud projek dari permasalahan tertentu. Pembelajaran Geografi Indonesia juga harus menyesuaikan dengan dinamika yang mengarah pada: (1) Penguatan literasi, numerasi, dan pendidikan karakter sesuai Peraturan Presiden nomor: 87 Tahun 2017, (2) Konsensus nasional kehidupan berbangsa dan bernegara Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, (3) Pembaruan Peta Indonesia yang mulai diterbitkannya peta baru NKRI pada 14 Juli 2017, (4) Pendekatan saintifik mencakup 5M: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan, (5) Paradigma Pembelajaran Abad-21 yang mencakup 4C’s: Critical Thinking and Problem Solving, Creativity and Innovation, Communication, and Collaboration (6) Pembelajaran yang mendidik dan mencerdaskan dengan mengaktualisasi keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills), serta (7) perbaikan suasana pembelajaran geografi yang menyenangkan untuk menghasilkan karya-karya kreatif, inovatif, dan solutif.
Dengan pemahaman yang komprehensif dan utuh melalui kemampuan berpikir spasial (spatial thinking) yang kuat, diharapkan Geografi Indonesia dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian kompetensi yang diharapkan, sekaligus turut mengantarkan peserta didik sebagai anak-anak bangsa ini menjadi generasi yang bermartabat baik di mata bangsanya maupun bangsa-bangsa lain di dunia.
Fokus Pembelajaran
Geografi Indonesia mengkaji hubungan keruangan fenomena geosfer di wilayah Indonesia. Ruang lingkup kajiannya meliputi: Pengetahuan dasar geografi, peta, dan teknologi geospasial; Karakteritik NKRI secara geografis sebagai negara kepulauan yang disatukan oleh laut maupun selat, serta pengaruhnya terhadap kehidupan; Dinamika geopolitik dan geostrategi Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan; Bencana alam, potensi dan persebarannya serta pendekatan geografi untuk mitigasi dan adaptasi; Dinamika keragaman budaya dan kearifan lokal sebagai sumberdaya lokal, regional dan nasional; Keragaman flora dan fauna serta pelestariannya; Dinamika pembangunan berbasis kependudukan dan lingkungan untuk pertumbuhan dan pengembangan wilayah secara berkelanjutan; Dinamika pengelolaan pengembangan sumberdya alam dan sumberdaya manusia dan pengembangannya untuk kesejahteraan; dan Potensi energi terbarukan dan sebarannya untuk sumberdaya dan pengembangan wilayah.
Fokus Pembelajaran Geografi Indonesia Kelas 10 membahas tentang Pengetahuan Dasar Geografi, Peta, dan Teknologi Geospasial, Dinamika Geopolitik dan Geostrategi Indonesia dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan, serta Karakteritik Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara Geografis sebagai Negara Kepulauan yang Disatukan oleh Laut dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan
Fokus Pembelajaran Geografi Indonesia Kelas 11 meliputi Bencana Alam, Potensi, dan Persebarannya serta Pendekatan Geografi untuk Mitigasi dan Adaptasi Bencana, Keragaman Budaya dan Kearifan Lokal sebagai Sumberdaya Lokal, Regional, dan Nasional, serta Keragaman Flora dan Fauna Indonesia, Persebaran dan Pelestariannya
Fokus Pembelajaran Geografi Indonesia Kelas 12 meliputi Pengelolaan dan Pengembangan Sumberdaya Alam dan Sumberdaya Manusia untuk Kemakmuran dan Kesejahteraan, Potensi Energi Terbarukan sebagai Sumberdaya Pengembangan Wilayah serta Pembangunan Berbasis Kependudukan dan Lingkungan secara Berkelanjutan untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Pengembangan Wilayah.